Powered By Blogger

bola mata

free counters

Kamis, 16 September 2010

(sambung) mimpi

mataku terbuka, hamparan hutan pinus hadir di sekitarku.
sejuk sekali di sini.
kini aku berdiri di sebuah jalan setapak.
hari itu masih pagi.
kucoba memberanikan diri melangkah ke depan, mencoba mencari sosok manusia seperti ku di sini, di tempat sunyi ini.
baru 10 langkah ku jejakkan, ada seseorang di ujung jalan ini.
kusipitkan mata, fokus pada sosok gadis yang berdiri diam.
kakinya telanjang, dress berwarna crem kombinasi bunga-bunga sangat pas dikenakan oleh tubuh mungil itu.
rambutnya ikal, dan....
dia berbalik menatapku.

"Rika?!" seruku

dia membalas dengan senyum. senyum tanpa beban. matanya kini tak berkantung seperti malam kemarin aku bertemu tepatnya kabur bersamanya.
dia terus menunggu di sana.
aku pun tak kunjung bergerak.
raut mukaku justru sebaliknya, kening mengkerut, otak terus berpikir.

"ada apa dengannya? kenapa senyumnya begitu lepas? kenapa dia berdiri di sana dan hanya diam. adakah yang dia tunggu?" pikirku

tiba-tiba ada cahaya di ujung jalan setapak. silau sekali.
aku tak kuasa melihat cahaya itu. cahaya itu sangat hangat meresap ke kulit.
ku lihat Rika juga melakukan hal yang sama denganku, berusaha melindungi pandangan namun ingin melihat benda yang menyilaukan itu.


matahari.






dan....
aku terbangun.

1 komentar:

  1. b'semakin penasaran dengan ending dari
    hasil perkembngan mimpi kamu nie de'
    nie belum ending na toh!!!

    BalasHapus