Semalam gadis itu tiba-tiba hadir di sana.
Parasnya yang manis diselimuti raut muka gelisah, sedih, hampir air mata menetes.
Tubuh kaku, lidah kelu, bisu, mata kami saling beradu.
Di tengah keramaian ini, duduk satu meja, kami hanya saling menatap. Namun, hati saling bicara. Resah dan gelisah. Degup jantung tak teratur. Hati meringis. Aku terus mendengarkan.
"Bawa aku dari sini. Aku ingin pulang,"serunya
"Kemana? Jalan pulang saja aku tak tahu!," seruku
"Kemana saja. Pasti ada jalan keluar dari sini!" serunya
"Siapa dia?,"tanyaku
"Kemana? Jalan pulang saja aku tak tahu!," seruku
"Kemana saja. Pasti ada jalan keluar dari sini!" serunya
"Siapa dia?,"tanyaku
Pandanganku beralih pada sosok pria berumur, gemuk, bantet. Kikir pikirku.
Gadis itu makin gelisah. Bulu kuduknya berdiri, nafasnya makin tak tenang.
"Aku mau dia! Hahaha..."seru pria itu dengan angkuh
Gadis itu makin gelisah. Bulu kuduknya berdiri, nafasnya makin tak tenang.
"Jangan lihat dia! Pergilah kau!" serunya
Aku belum mau beranjak. Aku sangat penasaran dengan sosok yang makin mendekat ke arah kami."Apa yang dia mau?"
Senyum penuh kemenangan merekah di wajah pria misterius itu."Aku mau dia! Hahaha..."seru pria itu dengan angkuh
Air mata itu akhirnya tumpah. Gadis itu meringis tanpa suara.
Aku menatap gadis itu bergantian dengan pria itu.
Gadis itu tersentak. Tangisnya terbendung. Mata kami kembali beradu.
"Panggil aku Rika,"serunya
Aku menatap gadis itu bergantian dengan pria itu.
"Aku tidak mengenalmu, tapi entahlah ada satu masa aku mungkin pernah atau akan mengenalmu atau inilah saatnya aku mengenalmu. Aku juga tidak tahu ada apa denganmu dan pria ini." seruku
Roh baik dan jahat mulai beradu."Ikut aku," seruku
"Pergilah. Percuma kabur. Tak ada waktu lagi."jelasnya
"Kamu percaya kesempatan kedua?"tanyaku
"Pergilah. Percuma kabur. Tak ada waktu lagi."jelasnya
"Kamu percaya kesempatan kedua?"tanyaku
Gadis itu tersentak. Tangisnya terbendung. Mata kami kembali beradu.
"Panggil aku Rika,"serunya
Kami bergandengan.
Tinggal selangkah lagi pria itu bersama kami.
Kami berlari.
Keluar dari keramaian ini.
Terus menatap kedepan.
Kami menghilang.
Aku terbangun.
Kami berlari.
Keluar dari keramaian ini.
Terus menatap kedepan.
Kami menghilang.
Aku terbangun.
Kisah nyata kah nie de'?
BalasHapusatau hanya mimpi semata?
@mayer:mimpi bang. gmn bang, ngerti jln ceritanya?? mau saya kembangkan lg nih bunga tidurnya.
BalasHapusyah...
BalasHapusb'sangt suka dengan cerita nya!!
coba di kembangin de'
b'mau tau hasil perkembngan na!!!
b'tunggu yo...