Aku masih duduk manis. Antusias setiap angin berbisik. Aku tidak tahu kamu berlabuh berapa lama di pulau itu. Gulungan ombak, segemuruh itulah penantianku padamu.
Untung ada teropong. Melihat dirimu di garis khatulistiwa membuatku tertawa. Ternyata, itu cuma fatamorgana.
Teman, cuma aku di sini bersama hati. Aku ingin sekali bermain. Dan hati ini mungkin bisa menemani.Ya, mari bermain. Dan kamu di sana ikut bermain bersama hati yang lain.