3 tahun lalu ada 36 bulan, 1062 hari, dan beribu-ribu waktu, menit, dan detik yang sudah saya pakai untuk menuntut ilmu di sebuah Universitas Negeri Terkemuka di Indonesia, Universitas Indonesia.
Di sini, saya akrab dipanggil putri rantau. Ya, saya berasal dari sebuah pulau yang katanya
masih penuh hutan, Kalimantan.
Di sini, saya punya lingkungan, suasana, dan teman serta keluarga baru.
Adaptasi selama 3 tahun pun membuahkan hasil yang cukup baik. Saya banyak belajar di sini.
Menjadi seorang anak mandiri, sabar, tegar, kuat, dan berkharisma.
Jakarta memang keras, namun ibarat batu bila tiap detik ditetesi air terus menerus maka ia akan pecah.
3 tahun ini pun diakhiri dengan suasana sederhana penuh sukacita.
Ini adalah awal dari perjalanan cita-cita dan asa saya.
Terimakasih Tuhan atas kesempatan ini.
Untuk yang paling spesial, Tuhan Yesus, Papi dan Mami, Abang dan Kakak sekeluarga.
Di sini, saya akrab dipanggil putri rantau. Ya, saya berasal dari sebuah pulau yang katanya
masih penuh hutan, Kalimantan.
Di sini, saya punya lingkungan, suasana, dan teman serta keluarga baru.
Adaptasi selama 3 tahun pun membuahkan hasil yang cukup baik. Saya banyak belajar di sini.
Menjadi seorang anak mandiri, sabar, tegar, kuat, dan berkharisma.
Jakarta memang keras, namun ibarat batu bila tiap detik ditetesi air terus menerus maka ia akan pecah.
3 tahun ini pun diakhiri dengan suasana sederhana penuh sukacita.
Ini adalah awal dari perjalanan cita-cita dan asa saya.
Terimakasih Tuhan atas kesempatan ini.
Untuk yang paling spesial, Tuhan Yesus, Papi dan Mami, Abang dan Kakak sekeluarga.