Powered By Blogger

bola mata

free counters

Kamis, 14 Oktober 2010

jemari menari




Akhirnya jemari itu menari kembali.



Sebuah awal dari tidur panjang.



Setitik embun pelepas dahaga.



Yang pergi jauh kini kembali ke pangkuan.



Layaknya anak bungsu pergi ke negeri orang.



Hati yang gundah gulana kini gegap gempita.



Beruntung matahari belum terbenam.



Sang pendulang kini menemukan harta terindah.



Lama terpendam di alam sadarnya.


2 komentar:

  1. Wah.....lucu2 sa tulisanmu yang ini....

    Gak tau waktu q ngebacanya kek merinding kulit awak....T_T

    Cool...

    -Nico S-

    BalasHapus