Akhirnya jemari itu menari kembali.
Sebuah awal dari tidur panjang.
Setitik embun pelepas dahaga.
Yang pergi jauh kini kembali ke pangkuan.
Layaknya anak bungsu pergi ke negeri orang.
Hati yang gundah gulana kini gegap gempita.
Beruntung matahari belum terbenam.
Sang pendulang kini menemukan harta terindah.
Lama terpendam di alam sadarnya.
Wah.....lucu2 sa tulisanmu yang ini....
BalasHapusGak tau waktu q ngebacanya kek merinding kulit awak....T_T
Cool...
-Nico S-
thanks, nick! enjoy!
BalasHapus